PENDAHULUAN
Angin adalah udara yang bergerak dalam
atmosfer dari suatu tempat yang suhunya tinggi ke tempat lain yang suhunya
lebih rendah. Di bumi ini pergerakan udara terjadi dari khatulistiwa dan
bergerak menuju daerah kutub. Sedangkan udara dingin di daerah kutub bergerak
ke arah sebaliknya. Semakin besar perbedaan suhu diantara dua daerah tersebut,
makin cepat angin bertiup (Kodoatie dan
Sjarief, 2000).
Konsep dari tekanan udara adalah tekanan
udara akan menurun dengan semakin tingginya suatu tempat. Angin ini bergerak
bebas dan mengisi ruang yang kosong. Apabila angin saling beradu dari arah yang
berlawanan, maka masing-masing angin itu akan memantul seperti bola elastis
(Lutgens dan Tarbuck, 1986).
Runtunan perubahan cuaca yang
berlangsung dari saat ke saat, dari jam ke jam, dari hari ke hari, dari bulan
ke bulan di atas permukaan bumi pada dasarnya adalah hasil dari gerak atmosfer
atau gerak udara, yaitu gerak yang dihasilkan oleh berbagai gaya yang bekerja
pada paket udara. Pada umumnya berbagai gaya yang bekerja pada paket udara
adalah gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gesekan, dan gaya gravitas.
Gaya gravitas adalah gabungan dari gaya gravitasi atau gaya tarik bumi dan gaya
sentrifugal yang disebabkan oleh rotasi bumi terhadap porosnya (Prawirowardoyo,
1996).
Energi merupakan suatu konsep yang
sangat berguna dalam melihat kerja sistem atmosfer, kecepatan dan arah gerakan
udara tidak dapat dijelaskan hanya dalam konteks energi saja. Sebaliknya
gaya-gaya yang mengendalikan gerakan juga harus dipelajari. Gaya-gaya yang
dimaksud meliputi : (1) gravitasi, (2) perbedaan tekanan atmosfer, (3) gesekan
dengan permukaan bumi, dan (4) rotasi bumi. Dari keempat gaya tersebut, salah
satu yang disebabkan oleh perbedaan tekanan adalah yang paling utama menentukan
udara bergerak (Trewartha dan Horn, 1995).
Tujuan
Percobaan
1. Untuk
mengetahui kecepatan angin secara langsung.
2. Untuk
mengetahui kecepatan angin secara tidak langsung.
3. Untuk
mengetahui kecepatan angin sesaat
4. Untuk
mengetahui arah angin pada suatu periode tertentu.
Kegunaan
Percobaan
·
Sebagai salah satu
syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Agroklimatologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
·
Sebagai bahan informasi
bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Yang disebut arah angin
adalah arah dari mana angin bertiup. Untuk penentuan arah angin ini digunakan
lingkaran arah angin. Untuk penunjuk angin biasanya digunakan sebuah panah
dengan pelat pengarah. Arah panah ini dihubungkan ke lingkaran arah angin
sehingga pergerakan arah angin dapat segera diikuti (Sosrodarsono, 2006).
Angin
diberi nama menurut arah dari mana datangnya. Udara yang bergerak dari selatan
menuju utara disebut angin selatan. Pada peta cuaca dalam buku ini anak panah
digunakan untuk menerangkan arah angin yang bergerak. Anak panah mengikuti
angin, sebagai contoh sebuah panah yang menunjukkan dari selatan menuju utara
menunjukkan angin selatan (Trewartha dan
Horn, 1995).
Angin disebabkan oleh
pergerakan udara dengan kekuatan yang dapat dihitung. Salah satu penyebabnya
adalah gaya gravitasi, yang ditunjukkan bahwa angin mengarah ke bawah pusat
bumi dan dipengaruhi percepatan gravitasi pada saat angin mengudara (Battan,
1984).
Angin mempunyai
asal-usul yang kompleks atau rumit, pada umumnya yang menjadi penyebab langsung
adalah terjadinya perbedaan kerapatan udara sehingga menimbulkan tekanan udara
yang berbeda-beda secara horizontal. Tapi sumber utamanya diperoleh dari
perbedaan pemanasan dan pendinginan yang terjadi pada lintang-lintang rendah
dan tinggi (Guslim, 2007).
Suhu di atmosfer
dipengaruhi oleh panas dari matahari, pada atmosfer panas diserap di daerah
tropis dimana suhu adalah relatif tinggi. Dimana suhu ini dibawa oleh angin ke
daerah kutub yang memiliki suhu rendah, sebagian suhu ini dikonversikan oleh
angin selama proses perpindahannya (Sawler, 1997).
Pada hari panas
pengamatan menunjukkan bahwa angin berhembus melewati suatu lintasan dari laut
ke darat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam hari. Pada pagi hari
terdapat perbedaan kecil pada temperatur laut dan daratan, sehingga keberadaan
angin tidak begitu tampak. Namun, ketika matahari meninggi maka pemanasan
daratan lebih cepat daripada permukaan laut, sehingga ketebalan dari lapisan
isobar meningkat. Hal inilah yang menyebabkan terjadi pergerakan angin laut
(Pettersen,1980).
Layaknya matahari,
angin juga merupakan komponen iklim yang tidak tetap. Tenaga angin biasanya
sebanding dengan kecepatan angin. Pada puncak gunung, kecepatan angin dapat
mencapai angka yang sangat tinggi. Tambahan pula, energi angin tidak menyebar
merata di seluruh permukaan bumi ( Schwoegler and McClintonck, 1981).
Pengaruh angin kencang
terhadap tanaman dapat menjadi sangat fatal. Lengkapnya dapat menyebabkan
kerusakan fisik. Pada beberapa jenis tanaman memiliki potensi kerusakan yang
kecil akibat angin. Pada beberapa daerah, angin dengan kecepatan tinggi dapat
merontokkan buah dari pohonnya, menggugurkan bunga, atau merebahkan tanaman
(Griffith, 1966).
Angin topan adalah
pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering
terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di
daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan
disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling
kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius
ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan
kecepatan sekitar 20 Km/jam. (http://sebuahalasan.blogspot.com/2010/02/angin-topan.html).
Pergerakan
udara atau angin ini mempengaruhi fungsi iklim, yaitu :a.) perpindahan udara
panas ke udara yang dingin, sehingga garis lintang lebih tinggi yang dapat
mengatur keseimbangan panas latitudinal dari bumi. Jika hal ini berubah maka
panasnya akan menurun pada garis lintang; b.) menjaga kelembaban di daerah
daratan dan juga lautan. Angin ini membawa awan ke darat dan melalui proses
kondensasi akan turun menjadi hujan. Kategori dari angin :
No
|
Kekuatan
|
Keterangan
|
Kecepatan (Km/jam)
|
1
|
0
|
Tenang
|
<1
|
2
|
1
|
Sedikit Angin
|
1-5
|
3
|
2
|
Angin lembut
|
6-11
|
4
|
3
|
Angin Sepoi-Sepoi
|
12-19
|
5
|
4
|
Angin Sedang
|
20-28
|
6
|
5
|
Angin Segar
|
29-38
|
7
|
6
|
Angin Rendah
|
39-49
|
8
|
7
|
Mendekati kencang
|
50-61
|
9
|
8
|
Angin Kencang
|
62-79
|
10
|
9
|
Sangat Kencang
|
75-88
|
11
|
10
|
Badai
|
89-102
|
12
|
11
|
Badai Besar
|
103-118
|
13
|
12
|
Angin Topan
|
>119
|
(Weaper, 1989).
BAHAN
DAN METODE
Tempat
dan Waktu Percobaan
Percobaan dilakukan di taman alat
Laboratorium Agroklimatologi Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan dilakukan pada hari Jumat 24 September 2010, pada pukul 9.00 WIB sampai dengan selesai.
Bahan
dan Alat
Bahan
Adapun
bahan yang digunakan dalam percobaan ini yakni angin sebagai unsur iklim yang
dijadikan sebagai obyek pengamatan.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam
percobaan ini, yaitu Hand Anemometer
sebagai alat untuk menghitung kecepatan angin yang terjadi serta Wind Vane
sebagai alat untuk menentukan arah datangnya angin.
Gambar Alat
1.
Hand Anemometer 1
Keterangan : 1 =
mangkuk (cup)
2 = skala pengamatan 2
2. Wind Vane
Keterangan
: 1 = ekor 1
2 = batang panah 2
3 = ujung panah 3
Prinsip
Kerja Alat
1. Hand Anemometer
Jika
angin bertiup, maka mangkuk (cup) pengindra akan berputar. Rotor juga akan
berputar sehingga kecepatan angin akan tercatat pada skala pengamatan.
2. Wind Vane
Bila angin bertiup dari suatu arah
atau berubah dari arah semula, dan menerpa ekor sehingga batang dan ujung panah
bergerak mengikuti arah angin yang sedang bertiup. Maka, arah panah menentukan
arah angin.
Prosedur
Percobaan
· Disiapkan
alat Hand anemometer serta Wind Vane
· Diletakkan
Wind Vane pada ketinggian 10 meter dari permukaan tanah dan Hand Anemometer
pada ketinggian 2 meter pada tangan
pangamat
· Diamati
selama 3 x 10 menit
· Dicatat
hasil pengamatan yakni kecepatan angin dari Hand Anemometer dan arah angin dari
Wind Vane
· Diakumulasi
data hasil pengamatan dalam buku data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data Harian
26 Agustus 2010
No.
|
Waktu
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Arah
Angin
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
14:25
|
4
|
2
|
Timur
laut
|
2
|
14:30
|
5
|
1
|
Timur
laut
|
3
|
14:35
|
6
|
1
|
Timur
|
Total
|
15
|
4
|
Vn maksimum : P1 + P2 + P3 Vn minimum : P1 + P2 + P3
3
3
: 4 + 5 + 6 :2 + 1 + 1
3 3
:
5 m/s
: 1,3 m/s
2 September 2010
No.
|
Waktu
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Arah
Angin
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
14:30
|
10
|
5
|
Timur
|
2
|
14:45
|
8
|
3
|
Timur
Laut
|
3
|
15:00
|
11
|
3
|
Timur
Laut
|
Total
|
29
|
11
|
Vn maksimum : P1 + P2 + P3 Vn minimum : P1 + P2 + P3
3
3
: 10 + 8 + 11:
5 + 3 + 3
3 3
:
9,67 m/s
: 3,67 m/s
23
September 2010
No.
|
Waktu
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Arah Angin
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
14:40
|
4
|
2
|
Timur Laut
|
2
|
14:50
|
5
|
1
|
Timur Laut
|
3
|
15:00
|
6
|
1
|
Timur
|
Total
|
15
|
4
|
Vn maksimum : P1 + P2 + P3 Vn minimum : P1 + P2 + P3
3
3
: 4 + 5 + 6 : 2+ 1 + 1
3 3
:
5 m/s
: 1,33 m/s
30
September 2010
No.
|
Waktu
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Arah Angin
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
14:40
|
10
|
5
|
Timur Laut
|
2
|
14:50
|
8
|
4
|
Utara
|
3
|
15:00
|
11
|
3
|
Timur Laut
|
Total
|
29
|
12
|
Vn maksimum : P1 + P2 + P3 Vn minimum : P1 + P2 + P3
3
3
: 10 + 8 + 11 : 5 + 4 + 3
3 3
:
9,67 m/s
: 4 m/s
21
Oktober 2010
No.
|
Waktu
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Arah Angin
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
15:15
|
12
|
3
|
Selatan
|
2
|
15:25
|
10
|
1
|
Selatan
|
3
|
15:35
|
11
|
1
|
Selatan
|
Total
|
33
|
5
|
Vn maksimum : P1 + P2 + P3 Vn minimum : P1 + P2 + P3
3
3
: 12 + 10 +
11: 3 + 1 + 1
3 3
:
11 m/s
: 1,67 m/s
28
Oktober 2010
No.
|
Waktu
Pengamatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Arah Angin
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|||
1
|
15:30
|
13
|
3
|
Timur Laut
|
2
|
15:40
|
12
|
1
|
Timur
|
3
|
15:50
|
11
|
1
|
Timur Laut
|
Total
|
36
|
5
|
Vn maksimum : P1 + P2 + P3 Vn minimum : P1 + P2 + P3
3
3
: 13 + 12 +
11 : 3 +
1 + 1
3 3
:
12 m/s : 1,67 m/s
Data
BMKG Angin Agustus 2010
Minggu ke I
Arah
PadaWaktu Pengamatan
|
Kecepatan
Pada Waktu Pengamatan
|
||||
I
|
II
|
III
|
I
|
II
|
III
|
C
|
E
|
C
|
0
|
4
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
E
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
W
|
C
|
0
|
6
|
0
|
C
|
C
|
E
|
0
|
0
|
2
|
C
|
N
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
C
|
0
|
0
|
||
Total
|
0
|
14
|
2
|
||
Rata-rata
|
0
|
2
|
0
|
Vn 1 : P1 + P2 + P3 Vn 2 : P1 + P2 + P3 Vn 3 : P1 + P2 + P3
3
3
3
:0
+ 4 + 0 : 0
+ 0 + 0 : 0 +
2 + 0
3
3 3
: 1,3
m/s : 0
m/s : 0,67 m/s
Vn 4 : P1 + P2 + P3 Vn 5 : P1 + P2 + P3Vn 6 : P1 +
P2 + P3
3
3
3
: 0
+ 6 + 0 : 0
+ 0 + 2 : 0 +
2 + 0
3 3 3
: 2 m/s : 0,67 m/s : 0,67 m/s
Vn 7 : P1 + P2 + P3
3
: 0
+ 0 + 0
3
: 0 m/
Minggu ke II
Arah
PadaWaktu Pengamatan
|
Kecepatan
Pada Waktu Pengamatan
|
||||
I
|
II
|
III
|
I
|
II
|
III
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
E
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
E
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
NE
|
N
|
0
|
4
|
6
|
C
|
E
|
SE
|
0
|
2
|
4
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
Total
|
0,0
|
10,0
|
10,0
|
||
Rata-rata
|
0,0
|
1,4
|
1,4
|
Vn 1 : P1 + P2 + P3 Vn 2 : P1 + P2 + P3 Vn 3 : P1 + P2 + P3
3
3
3
:0
+ 0 + 0 : 0
+ 2 + 0 : 0 +
2 + 0
3
3 3
: 0
m/s : 0,67
m/s : 0,67 m/s
Vn 4 : P1 + P2 + P3 Vn 5 : P1 + P2 + P3 Vn 6 : P1 + P2 + P3
3
3
3
: 0
+ 4 + 6 : 0
+ 2 + 4 : 0 +
0 + 0
3 3 3
: 3,3 m/s : 2 m/s : 0 m/s
Vn 7 : P1 + P2 + P3
3
: 0
+ 0 + 0
3
: 0
m/s
Minggu Ke III
Arah
PadaWaktu Pengamatan
|
Kecepatan
Pada Waktu Pengamatan
|
||||
I
|
II
|
III
|
I
|
II
|
III
|
C
|
N
|
E
|
0
|
2
|
4
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
N
|
C
|
0
|
4
|
0
|
C
|
E
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
N
|
C
|
0
|
4
|
0
|
C
|
N
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
N
|
C
|
0
|
2
|
0
|
Total
|
0,0
|
16,0
|
4
|
||
Rata-rata
|
0,0
|
2,3
|
0,6
|
Vn 1 : P1 + P2 + P3 Vn 2 : P1 + P2 + P3 Vn 3 : P1 + P2 + P3
3
3
3
:0
+ 2 + 4 : 0
+ 0 + 0 : 0 +
4 + 0
3
3
3
: 2
m/s : 0
m/s : 1,3 m/s
Vn 4 : P1 + P2 + P3 Vn 5 : P1 + P2 + P3 Vn 6 : P1 + P2 + P3
3
3
3
: 0
+ 2 + 0 : 0
+ 4 + 0 : 0 +
2 + 0
3 3 3
: 0,67 m/s : 1,33 m/s : 0,67 m/s
Vn 7 : P1 + P2 + P3
3
: 0
+ 2 + 0
3
:
0,67 m/s
Minggu Ke IV
Arah
PadaWaktu Pengamatan
|
Kecepatan
Pada Waktu Pengamatan
|
||||
I
|
II
|
III
|
I
|
II
|
III
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
N
|
C
|
0
|
2
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
C
|
C
|
C
|
0
|
0
|
0
|
Total
|
0,0
|
2,0
|
0,0
|
||
Rata-rata
|
0,0
|
0,3
|
0,0
|
Vn 1 : P1 + P2 + P3 Vn 2 : P1 + P2 + P3 Vn 3 : P1 + P2 + P3
3
3
3
:0
+ 0 + 0 : 0
+ 0 + 0 : 0 +
2 + 0
3
3 3
: 0
m/s : 0
m/s : 0,67 m/s
Vn 4 : P1 + P2 + P3 Vn 5 : P1 + P2 + P3 Vn 6 : P1 + P2 + P3
3
3
3
: 0
+ 0 + 0 : 0
+ 0 + 0 : 0 +
0 + 0
3 3 3
: 0 m/s : 0 m/s : 0 m/s
Vn 7 : P1 + P2 + P3
3
: 0
+ 0 + 0
3
: 0
m/s
Pembahasan
Dari
hasil percobaan yang dilakukan di lapangan dipeoleh data tertinggi pada tanggal
28 Oktober 2010 yaitu sebesar 13 m/s pada pukul 15:30 dan terendah pada
kecepatan 1 m/s. Hal ini membuktikan bahwa kecepatan angin pada setiap saat
berubah-ubah yang disebabkan oleh gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya
gesekan, dan gaya gravitas yang mempengaruhi pergerakan dari angin. Hal ini
sesuai dengan literatur Prawirowardoyo (1996) yang menyatakan bahwa pada
umumnya yang mempengaruhi pergerakan angin adalah gaya gradien tekanan, gaya
coriolis, gaya gesekan, dan gaya gravitas. Gaya gravitas adalah gabungan dari
gaya gravitasi atau gaya tarik bumi dan gaya sentrifugal yang disebabkan oleh
rotasi bumi terhadap porosnya.
Dari
hasil BMKG diperoleh hasil kecepatan angin tertinggi adalah sebesar 6 m/s pada
minggu ke-I pada waktu pengamatan II dan pada minggu ke-II pada waktu
pengamatan III dan yang terendah adalah sebesar 0 m/s pada minggu ke I pada
waktu pengamatan I dan III, minggu ke II pada waktu pengamatan I, minggu ke III
pada waktu pengamatan I, dan minggu ke IV pada waktu pengamatan I dan III. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan kerapan udara yang berbeda-beda secara
horizontal. Hal ini sesuai dengan literatur Guslim (2007) yang menyatakan bahwa
yang menjadi penyebab langsung adalah terjadinya perbedaan kerapatan udara
sehingga menimbulkan tekanan udara yang berbeda-beda secara horizontal. Tetapi
sumber utamanya adalah akibat dari perbedaan pemanasan dan pendinginan yang
terjadi pada lintang-lintang rendah dan tinggi.
Dari
hasil percobaan yang dilakukan diketahui bahwa yang mempengaruhi pergerakan
angin adalah perbedaan suhu dan tekanan udara di suatu tempat, karena udara
mengalir dari daerah yang bersuhu panas ke daerah yang bersuhu dingin. Hal ini
sesuai dengan literatur Kodoatie dan Sjarief (2000) yang menyatakan bahwa di
bumi ini pergerakan udara terjadi dari khatulistiwa dan bergerak menuju daerah
kutub. Sedangkan udara dingin di daerah kutub bergerak ke arah sebaliknya.
Semakin besar perbedaan suhu diantara dua daerah tersebut, makin cepat angin
bertiup.
Dari
hasil percobaan yang dilakukan diketahui bahwa fungsi angin bagi tumbuhan
adalah membantu proses penyerbukan secara alami, dimana benang sari akan dibawa
terbang oleh angin ke kepala putik. Tetapi angin yang terlalu kencang dapat
merusak tumbuhan, terutama dapat menggugurkan daun tanaman yang akan berkembang
menjadi buah. Hal ini sesuai dengan literaturGraffith (1996) yang
menyatakan bahwa pengaruh angin yang
terlalu kencang dapat menyebabkan kerusakan fisik. Seperti dapat merontokkan
buah dari pohonnya, menggugurkan bunga, atau merebahkan tanaman.
Dari
hasil data harian pada tanggal 30 September 2010, diketahui kecepatan rata-rata
angin adalah sebesar 9,67 m/s yang sebanding dengan nilai 34,812 km/jam. Hal
ini menunjukkan bahwa kategori angin termasuk ke dalam jenis angin segar. Ha
ini sesuai dengan literatur Weaper (1989) yang menyatakan bahwa kategori angin
yang termasuk ke dalam angin segar yaitu dengan kecepatan 29-38 km/jam.
Dari
hasil percobaan yang dilakukan, diketahui salah satu jenis dari angin. adalah
angin topan yang merupakan angin kencang dengan memiliki kriteria kecepatan
angin 120 km/jam atau lebih. Angin ini dicirikan sebagai angin yang sangat
merugikan, karena kecepatan anginnya yang terlalu tinggi. Angin ini disebabkan
oleh perbedaan tekanan dalam suatu cuaca. Hal ini sesuai dengan literatur http://sebuahalasan.blogspot.com/2010/02/angin-topan.html
(2010) yang menyatakan bahwa angin topan adalah pusaran angin kencang dengan
kecepatan angin 120 km/jam atau lebih, bersifat merusak karena kecepatannya
yang terlalu tinggi. Angin ini disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu
sistem cuaca.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Pada percobaan
diketahui bahwa data tertinggi pada BMG adalah pada minggu ke III pada waktu
pengamatan II sebesar 2,3 m/s.
2. Pada
percobaan diketahui bahwa data terendah pada BMG adalah pada minggu I pada
waktu pengamatan I dan III, pada minggu ke II pada waktu pengamatan I, minggu
ke III pada waktu pengamatan I dan minggu ke IV pada waktu pengamatan I dan III
sebesar 0 m/s..
3. Pada
percobaan, diketahui data tertinggi pada lapangan terjadi pada tanggal 28
Oktober 2010 sebesar 12 m/s.
4. Pada
percobaan, diketahui data terendah pada lapangan terjadi pada tanggal 26
Agustus 2010 dan pada tanggal 23 September 2010 sebesar 1,3
m/s.
5. Faktor
yanmg mempengaruhi angin adalah perbedaan suhu, dan tekanan udara di suatu
daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Battan,
L. J. 1984. Fundamental Of Meteorology.
Prentice Hall, Inc, University Of Arizona.
Griffiths,
J. F. 1966. Applied Climatology An
Introduction. Oxford University Press, Inggris.
Guslim. 2007. Agroklimatologi.
USU Press, Medan.
http://sebuahalasan.blogspot.com/2010/02/angin-topan.html.
2010. Diakses pada Tanggal 23 November 2010.
Kodoatie, R. J
dan R. Sjarief. 2000. Tata Ruang Air. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Lutgens,
F. K and E. J. Tarbuck. 1986. The
Atmosphere An Introduction to Meteorology. Prentice-Hall, Inc, New Jersey.
Petterssen,
S. 1980. Introduction to Meteorology.
Mcgraw-Hill Book Company, Inc, Tokyo.
Prawirowardoyo,
S. 1996. Meteorologi. ITB Press, Bandung.
Sawyer,
J. S. 1997. The Ways Of The Weather.
Adam and Charles Publishing, London.
Schwoegler,
B and M. McClintonck. 1981. Weather and
Energy. McGraw-Hill Book Company, London.
Sosrodarsono, S.
2006. Hidrologi Untuk Pengairan. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Trewartha, G. T
dan L. H. Horn. 1995. Pengantar Iklim. UGM Press, Yogyakarta.
Weaver, J. C.
1990. An Introduction to Climate.
McGraw-Hill, London.